Rantau Prapat – Jelang Pilpres 2019 beberapa ormas dan OKP mendeklarasikan diri melawan siapa saja yang ingin mengganggu pancasila sebagai Ideologi bangsa.
Hal ini terungkap dalam kegiatan ikrar anak bangsa yang dilaksanakan oleh Pergerakan Mahasiswa Islam Indonesia di hadiri oleh lembaga lain seperti Nahdlatul Ulama (NU) Labuhanbatu, PC GPA Alwasliyah, PC Pemuda Muhammadiyah Labuhanbatu, GAMKI, JKPP Indonesia juga di hadiri kelompok cipayung labuhanbatu HMI, GMKI, GMNI, PMII di Aula Lembur Kuring, Labuhanbatu, Selasa (14/8/2018).
Plt Ketua PCNU Labuhanbatu Ali Azhar Samosir menyatakan bagi NU persoalan Pancasila sebagai ideologi bangsa adalah final dan tak boleh di pertanyakan.
“Karena menjadi dasar negara yang sudah di sepakati oleh pendiri bangsa yang didalamnya ada NU dan element bangsa lainnya,” ujarnya.
Ditambahkannya, sikap NU Labuhanbatu menjelang Pilpres 2019 menghargai perbedaan pandangan politik dan mengajak semua menghormati pilihan orang lain, dengan cara itu bisa menjadi bangsa yang besar dalam memahami demokrasi.
“Perbedaan itu adalah rahmat Allah SWT. Perbedaan pilihan dan pandangan wajar dan menghimbau untuk senentiasa memandang bahwa siapun yang terpilih nanti adalah putra terbaik bangsa yang harus dihormati sebagi pemimpin bangsa Indonesia,” jelasnya.
Hal yang sama di sampaikan Ketua Pemuda Gerakan Alwasliyah Labuhanbatu Hambali, bahwa bangsa ini telah melewati berbagai ancaman yang mengusik persatuan dan kesatuan bangsa.
“Namun kita (bangsa Indonesia) mampu mengatasi ancaman tersebut dan kita tetap bersama-sama saling bergandeng tangan hidup berbangsa dan bernegara dalam bingkai demokrsi pancasila,” katanya.
Sekretaris PD Pemuda Muhammadiyah Labuhan Batu Syafrizal mengatakan bahwa ideologi Pancasila bahwa selalu istiqomah dalam menjalankan mengamalkan nilai-nilai luhur yang terkandung pada Pancasila, walau masih banyak kondisi-kondisi yang belum mampu mewujudkan cita-cita kemerdekaan dan masih adanya ketimpangan sosial dimasyarakat Indonesia terkait keadilan sosial bagi seluruh rakyat indonesia.
GAMKI di Wakili Sekretarisnya Erwin Barita Barus menerangkan bahwa pancasila adalah ideologi yan telah final yang merupakan hasil rembuk berbagai elemen bangsa dan sudah selayaknya kita menjunjung tinggi perbedaan bahwa perbedaan itu harus dikelola dengan baik karna perbedaan itu adalah aset yang berharga bangsa Indonesia.
Ketua JPKPI Ali Ammar Siregar menyampaikan harapan agar pelajaran pendidikan moral pancasila ( PMP ) dikembalikan menjadi mata pelajaran didalam kurikulum pendidikan nasional demi mendorong pendidikan Pancasila Sejak dini.
Ketua GMKI Labuhanbatu May Galingging memberikan penegasan kewajiban menjunjung tinggi 4 pilar kebangsaan dan kita sebagai generasi milenial memiliki tugas menanamkan nilai-nilai luhur pancasila kepada generasi milinial jangan sampai nilai-nilai pancasila tidak dimiliki oleh genersasi milenial.
Ditambahkannya, Bahwa Pilpres hanya rutinitas 5 Tahunan demokrasi yang terpenting adalah persatuan dan kesatuan bangsa. Tegasnya
Sementara itu Ketua PMII Labuhanbatu Adam Jordan Simanjutntak menerangkan dalam pandangannya bahwa ideologi pancasila adalah ideologi yang cocok dengan kultur, corak berkehidupan bangsa Indonesia yang majemuk, plural sehingga kita mampu menikmati nikmat kemerdekaan hingga saat ini. Saya menyakini jika kita mencoba-coba menggantikan ideologi bangsa dengan ideologi lain akan terjadi kekacauan dan perpecahan. dan wujud sederhana dalam perwujudan cinta tanah air, cinta terhadap indonesia haruslah juga cinta kepada pancsila. jika ada yang mengaku cinta indonesia namun anti pancasila maka itu adalah cinta yang salah.
Menutup kegiatan Ikrar Anak Bangsa para organisasi menyepakati hasil rumusan yang di sepakati bersama yang dibacakan Azlansyah Hasibuan Ketua PKC PMII Sumatera Utara terpilih.
Berikut Isi pernyataan Ikrar Anak Bangsa :
1. Setia lahir bathin pada Pancasila
2. NKRI harga mati
3. Persatuan dalam keberagaman, perbedaan pendapat dan pandangan politik menjelang Pilpres 2019 adalah bagian dari kekayaan demokrasi, tidak ada kebencian, fitnah, sara dan adu domba.
4. Berangkul tangan dengan seluruh elemen bangsa menjaga dan merawat Indonesia Raya.
5. Siapa saja yang ingin mengganti Ideologi Pancasila dengan Ideologi yang lain maka berhadapan dengan kami.