JAKARTA – Baru-baru ini, informasi hoaks dan fitnah yang berpotensi menimbulkan konflik sosial dan keresahan telah menggemparkan Republik.
Presiden Barisan Umat Islam Kaffah (Buikaff) Syarief Hidayatulloh sangat mengutuk pihak-pihak yang menghalalkan segala cara untuk mengejar kekuasaan dengan bermain isu hoaks, fitnah dan adu domba.
“Hoaks adalah kejahatan luar biasa, lebih dari teroris dan korupsi. Stop bermain jorok, tunjukkan kerja nyata untuk rakyat,” ungkap Syarief.
Hal itu mengemuka dalam diskusi publik bertema “Stop Sebar Hoax, Fitnah Ditengah Duka Bencana” di UP2YU Cafe and Resto Cikini Menteng Jakarta Pusat, Jumat (5/10/2018).
Lebih lanjut, Syarief meminta agar komitmen semua pihak untuk tidak bermain sebarkan informasi hoaks maupun cara keji lainnya. Sebab, kata dia, cara-cara tersebut sangatlah menciderai demokrasi.
“Jangan ada politisasi bencana untuk menyudutkan pemerintahan Jokowi. Hentikan penyebaran informasi hoaks, fitnah, tuduhan PKI untuk menyerang pemerintah.
“Kinerja Jokowi sudah positif, jadi pantas diberi kesempatan 1 periode lagi,” cetusnya.
Ditempat yang sama, Ketum Pernusa Kanjeng Pangeran Norman menyampaikan bahwa sekarang ini bangsa Indonesia butuh sosok yang bisa mempersatukan. Norman pun ikutan mengecam para pelaku penyebar hoaks ditengah duka bencana gempa.
“Hanya Iblis berbentuk manusia itu penyebar hoaks,” sebut dia.
Norman mengaku tidak habis pikir jika sekelas Capres Prabowo masih bisa terkena jebakan kebohongannya Ratna Sarumpaet.
“Kita tak perlu membalas, relawan Jokowi kerja-kerja saja balas dengan kesantunan. Doakan saja agar Allah menegurnya,” kata dia.
Lebih jauh, Norman sepakat agar digelar Pilpres damai namun ada pihak-pihak yang memanfaatkan situasi ditengah situasi duka dengan merekayasa berita pengeroyokan dan lebih parahnya tudingan itu menjurus ke Jokowi.
“Bagi saya orang yang bikin hoaks ini adalah iblis,” pungkasnya.