JAKARTA – Bagi insan pers menjadi tugas tambahan untuk meluruskan berita hoaks dan mengembalikan media massa sebagai referensi utama pencari informasi. Anggota Dewan Pers Agus Sudibyo mengingatkan kembali peran utama media, agar jurnalis tidak menjadi follower di media sosial dalam hal kebiasaan menyebarkan informasi yang belum jelas kebenarannya.
“Insan pers dan media jurnalistik haruslah menyampaikan berita yang lebih baik dan lebih beradab dari yang ada di media sosial,” tegas Agus Sudibyo, saat diskusi bertema “Optimalisasi Peran Media Dalam Memerangi Hoax” yang diinisiasi Social Media Civic Education (SMCE) di Hotel Alia Cikini Menteng Jakarta Pusat, Selasa (30/10/2018).
Lebih lanjut, Agus menyayangkan jika berita yang disampaikan dari produk jurnalistik itu sama dengan di media sosial tanpa kontrol dengan menyebarkan informasi yang tak bisa dibuktikan kebenarannya.
“Bisa jadi masyarakat justru berpindah ke media sosial,” kata dia.
Ditempat yang sama, Ketua Perludem Titi Anggraini mengakui bahwa saat ini sudah terjadi ketimpangan informasi yang beredar di masyarakat jelang Pilpres 2019.
“Saat ini sudah terjadi ketimpangan informasi untuk para pemilih, dan masyarakat lebih senang menyebarkan informasi yang kontroversial,” ucap Titi.
Dia melanjutkan sangat berbahaya jika publik sudah tidak lagi percaya pada penyelenggara Pemilu dan hoaks akan menjadi momok untuk memicu mosi tidak percaya tersebut.
“Kredibilitas penyelenggara Pemilu harus dijaga untuk menyelenggarakan Pemilu,” pungkasnya.