JAKARTA – Menjelang Pilpres 2019, beragam kabar bohong alias hoaks disebarkan ke masyarakat lewat media sosial. Kabar itu selain berita bohong juga berisi ujaran kebencian dan provokasi mengatasnamakan SARA dikait-kaitkan dengan situasi terkini dengan tujuan menjatuhkan kredibilitas individu atau kelompok tertentu bahkan Pemerintah juga menjadi sasarannya yang sengaja disebarkan oleh orang tak bertanggung jawab dengan tujuan ingin memperkeruh suasana politik.
Kabar-kabar ini dengan cepat akan menyebar luas dan menjadi konsumsi publik atau masyarakat, dan apabila tidak dicerna dengan bijak akan menjadi sorotan berbagai kalangan. Ternyata setelah dikonfirmasi kabar itu tidak benar alias hoaks. Ketua Forum Komunikasi Ulama dan Masyarakat (Forkum) Gus Sholeh MZ berharap pelaksanaan Pileg dan Pilpres 2019 bisa berlangsung damai tanpa adanya hoaks dan sejenisnya.
“Kami berharap semua pihak dapat berperan dalam menyukseskan Pileg dan Pilpres 2019 dengan tidak membuat ataupun menyebarkan hoaks,” ungkap Gus Sholeh dalam acara Silaturrahmi dengan pegiat media dan masyarakat, di Jakarta, Kamis (8/11/2018).
Lebih lanjut, tokoh agama asal Madura ini menghimbau agar masyarakat Indonesia untuk tidak mudah percaya dengan informasi yang belum dapat dikonfirmasi kebenarannya, utamanya yang beredar melalui media sosial. Sebab, ia menyebut penyebaran berita hoaks ditemukan paling banyak di media sosial.
“Hindari kegaduhan, jangan mudah percaya apalagi terprovokasi dengan berita-berita hoaks,” ucap Gus Sholeh.
“Saling bergandengan tangan, saling menjaga waspadai pihak yang tidak bertanggung jawab yang ingin meracuni dengan menyebarkan pemberitaan hoaks,” kata Gus Sholeh lagi.
Gus Sholeh mengingatkan agar merawat nusantara karena Indonesia merupakan bangsa yang majemuk dan menghargai perbedaan.
“Jangan mau diadu domba dengan berita-berita yang menyesatkan. Stop hoaks, SARA, dan ujaran kebencian. Sukseskan Pileg dan Pilpres 2019 yang aman damai dan sejuk,” pungkasnya.