JAKARTA – Lomba mural 2021 diadakan oleh Kepolisian Republik Indonesia (Polri), Sabtu (30/10) menarik antusiasme dari sejumlah pemural di Indonesia.
Mereka tak segan-segan menuangkan kritik pedas pada sebuah triplek yang sudah disiapkan. Dan Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo mempersilahkan mural yang diikutsertakan bernuansa kritik ke institusi.
Jaringan Aktivis Reformasi Indonesia (JARI 98) mengapresiasi langkah berani Kapolri yang memberikan sinyal keterbukaan dan melakukan perbaikan di korps Bhayangkara yang dipimpinnya.
“Ini bukti, Polri yang kini di pimpin oleh Jenderal Listyo Sigit Prabowo tidak anti kritik dan lembaganya juga tidak gerah terhadap kritikan masyarakat,” tegas Wasekjen JARI 98 Donny Fraga Wijaya, hari ini.
Menurut dia, melalui kegiatan Bhayangkara Mural Festival 2021 Polri terus berbenah meskipun terus mendapatkan ujian, sorotan pedas dari masyarakat Indonesia. Dia juga menyakini festival mural ini bukan hanya simbolik semata, melainkan akan diimplementasikan oleh Polri dalam bertugas nantinya.
“Tekad Kapolri untuk membawa Polri sebagai institusi yang profesional dan berkeadilan harus dilaksanakan dengan sungguh-sungguh hingga jajaran terbawah. Karena bila tidak, kepercayaan masyarakat akan menjadi pertaruhannya,” terang Donny lagi.
“Kapolri juga merespons cepat segala sorotan publik dengan mendengar dan melakukan aksi, mulai dari menerbitkan telegram dan mengeluarkan perintah tegas agar jajarannya tidak anti kritik. Selanjutnya, festival mural Bhayangkara,” bebernya.
Dikatakannya, saat ini adalah momentum untuk melakukan reformasi kultural di tubuh Polri. Reformasi kultural menjadi penting karena masih menjadi pekerjaan rumah yang belum terselesaikan dengan menyeluruh.
“Kita berharap reformasi kultural ini dapat mengubah cara berpikir dan budaya aparat polisi menjadi lebih humanis. Dengan demikian, citra negatif dan buruk polisi dapat kembali baik serta mampu memenangkan hati masyarakat,” sebutnya.
Pihaknya juga menilai, kegiatan lomba seni tersebut adalah wujud nyata Polri menjamin kebebasan berekspresi.
“Berekspresi dijamin konstitusi, dan Polri telah menjawabnya. Semoga Polri semakin dicintai rakyat dan terus bekerja untuk rakyatnya,” pungkasnya.