Bekasi – Lurah Jakasampurna, Nurdin menyampaikan rasa bangganya terhadap warga Kota Bekasi khususnya warga Kelurahan Jakasampurna yang tetap menjaga persatuan dan kesatuan di tengah-tengah hiruk pikuknya politik yang terus menggesek masyarakat karena perbedaan pilihan.
“Saya ingin sampaikan atas nama pemerintah Kelurahan Jakasampurna dan Kota Bekasi mengucapkan terima kasih atas partisipasi pelaksanaan pemilihan Pilkada 2018. Alhamdulillah Jakasampurna Kota Bekasi pilkada berjalan aman, tertib sesuai apa yg kita harapkan,” kata Nurdin dalam sambutannya di Halal bi Halal Masjid Jami Al Falah, Jakasampurna, Bekasi Barat, Kota Bekasi, Jawa Barat, Selasa (3/7/2018).
Nurdin menyampaikan bahwa seluruh stabilitas sosial di kalangan masyarakat tersebut tak lepas dari peran serta aktif tokoh masyarakat yang terus membuat kalangan warga tetap stabil dan akur.
“Ini semua berkat bantuan seluruh masyarakat tokoh agama, tokoh masyarakat, ulama, ustadz dan ustadzah yang selalu menjaga kerukunan,” terangnya.
Selain itu, Nurdin juga mengatakan Pilkada 2018 yang berlangsung pada hari Rabu (27/6/2018) lalu juga memiliki kemajuan yang sangat siginifikan khususnya di wilayah Jakasampurna, yakni peningkatan angka partisipatif masyarakat dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
“Alhamdulillah apa yang saya sampaikan pada kegiatan Jumat keliling menyampaikan 2014 Jakasampurna hanya 43% yang ikut mencoblos. Tapi Pilkada kemarin naik menjadi 69% masyarakat datang ke TPS untuk ikut pencoblosan,” terangnya Nurdin.
“Artinya kesadaran masyarakat ikut dalam pemilihan demokrasi sesuai harapan,” imbuhnya.
Terakhir, Nurdin juga mengatakan bahwa pihaknya menyampaikan rasa terima kasihnya terhadap masyarakat yang tetap rukun meski memiliki perbedaan pilihan politik.
“Saya sampaikan terima kasih kepada seluruh masyarakat Jakasampurna bahwa di Jakasampurna tidak terjadi perpecahan dengan adanya Pilkada,” tutupnya.
Dalam kegiatan Halal bi Halal tersebut juga, panitia penyelenggara bersama dengan Pengurus dan Takmir Masjid Jami se-Kota Bekasi juga mendeklarasikan tolak politisasi masjid.
Berikut adalah 5 poin sikap mereka terhadap potensi politisasi masjid tersebut;
Deklarasi tolak politisasi masjid
Pada malam ini, Selasa 3 Juli 2018 kami pengurus dan takmir Masjid Jami se-Kota Bekasi menolak segala bentuk politik praktis dan menyatakan antara lain;
1. Menjaga peran dan fungsi masjid sebagai tempat ibadah kepada Allah. Pusat gerakan dakwah, pendidikan dan kegiatan sosial keagamaan lainnya.
2. Menyerukan kepada umat Islam ikut turut serta terlibat aktif dalam menjaga dan memakmurkan masjid sebagai tempat ibadah dan tempat menyampaikan ajaran Islam yang rahmatan lil alamin.
3. Selalu menjaga suasana keummatan yang kondusif, harmoni dan serta menghargai perbedaan yang ada agar tercipta kehidupan yang dinamis, ukhuwah dan damai.
4. Menolak segala bentuk ceramah provokatif dan kegiatan lainnya yang ditujukan untuk kepentingan politik praktis.
5. Menjaga persatuan dan kesatuan untuk terciptanya kota Bekasi yang cerdas, bermartabat dan religus serta Indonesia yang baldatul thoyyibatun warobbul ghofur.