Jogja – Angkatan Muda Forum Ukhuwah Islamiah (FUI) Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) menggelar pengajian akbar dan silahturami umat Yogyakarta untuk bersama mendukung kampanye damai 2019 sebagai wujud Uswatun Hasanah.
Kegiatan silahturahmi dan pengajian akbar ini digelar di Masjid Dipowinatan, Jl Brigjen Katamso, Keparakan, Mergangsan, Kota Yogyakarta, Daerah Istimewa Yogyakarta, Senin malam 5 November 2018.
Ketua Angkatan Muda FUI, Daerah Istimewa Yogyakarta KH. Umar Sahid berharap pesta rakyat yang digelar lima tahunan itu bisa berjalan dengan aman, damai tanpa ada chaos antar pendukung.
“Kita menyerukan kepada seluruh elemen masyarakat agar Pemilu pada tahun 2019 bisa berjalan dengan aman dan tidak ada peristiwa yang berbuntut. Yang menang tidak umuk, yang kalah tidak ngamuk,” katanya di sela-sela waktu sebelum pengajian dimulai.
Selain Pemilu damai, Kyai Umar juga berpesan agar semua pihak ikut menjaga situasi kamtibmas di lingkungannya guna menghindari konflik sosial.
“Insya Allah melalui pengajian ini, para jamaah yang hadir dan mendoakan supaya rakyat Indonesia bisa menghindari sifat-sifat anarkis,” tambah dia lagi.
Kyai Umar menghimbau agar publik bisa menahan diri terkait seruan-seruan provokatif yang berujung pada perpecahan sesama anak bangsa.
“Ini penting untuk diperhatikan agar menahan diri dari seruan-seruan yang provokatif,” jelasnya.
Dia melanjutkan bahwa pihaknya menyatakan siap bekerjasama dengan jajaran Kepolisian untuk mendukung dan menciptakan Pemilu damai demi kemaslahatan bersama menuju Indonesia damai dalam pesta demokrasi.
“Pesta demokrasi saat ini ramai dengan berita hoaks mewarnai kampanye Pilpres dimedia cetak dan elektronik. Kami pun meminta media turut berperan serta mencegah berita hoaks sebagai salah satu wujud kepedulian pelaksanaan demokrasi dalam tahap kampanye yang damai,” tambah Kyai Umar.
Lebih jauh, Kyai Umar mengingatkan kepada masyarakat untuk tidak bertindak sendiri jika mendapatkan hal-hal yang menyimpang dalam pelaksanaan kampanye. Dia menyarankan temuan tersebut diserahkan kepada pihak terkait yakni Bawaslu atau aparat penegak hukum.
“Hindari politisasi sara dan penyebaran informasi bohong, cek dan ricek sebelum menerima berita jangan asal share,” tandasnya.
Diakhir acara, ditutup dengan pembacaan deklarasi bersama mewujudkan kampanye damai yakni pertama, selalu menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan UUD 1945. Berikutnya, tidak terpengaruh terhadap provokasi, hoax dan isu SARA guna menjaga kedamaian hidup bermasyarakat dan beragama. Ketiga, berpartisipasi menjaga persatuan dan kesatuan dalam keberagaman, demi perdamaian di wilayah Yogyakarta. Empat, saling menghormati pilihan masing-masing umat sebagai bentuk partisipasi menjaga Kampanye Damai pada Pemilu 2019. Kelima, menjadi garda terdepan dalam mengajak seluruh lapisan masyarakat mendukung kampanye damai pada Pemilu 2019. Dan terakhir, mengutamakan musyawarah dan mufakat dalam menyelesaikan persoalan demi terselenggaranya kampanye damai dan bermartabat.