Muncul Lagi Pasca Diblokir, Masyarakat Oerlu Waspada Media Abal-abal Menjurus Provokasi

Jakarta – Tumbuhnya dunia digital Indonesia tidak selamanya membawa angin segar. Banyak para pengguna mencari celah untuk meraup keuntungan menggunakan pelbagai cara. Salah satunya membuat media online dan menyebarkan informasi berbau provokasi hingga kabar bohong dan bikin gerah pemerintah.

Oleh karena itu, masyarakat Indonesia harus cerdas terhadap keberadaan media online abal-abal yang kerap membuat resah dengan memproduksi berita bohong tanpa sumber yang jelas dan judul provokatif serta mengandung unsur fitnah.

Sebelumnya, Kementerian Komunikasi dan Informatika melalui Direktorat Jenderal Aplikasi Informatika meminta penyedia jasa layanan internet (internet service provider/ISP) yang ada di Indonesia memblokir 11 situs yang dianggap mengandung konten SARA.

Ke-11 situs yang dimaksud adalah sebagai berikut:

lemahirengmedia.com
portalpiyungan.com
suara-islam.com
smstauhiid.com
beritaislam24h.com
bersatupos.com
pos-metro.com
jurnalmuslim.com
media-nkri.net
lontaranews.com
nusanews.com

Plt Humas Kementerian Kominfo Noor Iza saat dihubungi KompasTekno, Kamis (3/11/2016) membenarkan kabar tersebut.

“Benar (diblokir),” kata Noor Iza singkat melalui pesan WhatsApp

Kendati dengan adanya pemblokiran tersebut, tidak membuat jera pemilik portal online. Malahan bertransformasi mengubah nama domain media alias ganti kulit tapi tetap menyampaikan informasi meresahkan, mengadu domba, memecah belah, muncul ujaran-ujaran kebencian, pernyataan kasar, fitnah dan provokatif.

Berdasarkan temuan seword, media online yang menjurus ke hal tersebut dan masih berseliweran di internet adalah media online Gelora.co yang didirikan oleh Abdul Hamdi Mustofa.

Dari kutipan link https://seword.com/politik/siapa-pemilik-situs-fitnah-gelora-dot-co-yang-SKOJyu2qOr

Gelora.co telah mengambil artikel dari media lain, diolah sedemikian rupa namun disayangkan dengan gaya yang provokatif untuk menarik pembaca. Apakah ada maksud hanya untuk mencari keuntungan ?

Dari tulisan diatas memberikan kesimpulan bahwa :

1. Abdul Hamdi Mustafa, vokalis grup band lokal di Sumatera Barat bernama eskavis adalah pemilik situs fitnah posmetro.info yang bisa memperoleh pendapatan sekitar 25-30 juta/bulan

2. Situs posmetro.info pernah diblokir oleh Kominfo karena mengandung unsur SARA

3. Dan setelah diblokir, Abdul Hamdi Mustafa membuat situs fitnah baru bernama gelora (dot) co yang isinya tetap menyebarkan rasis, provokasi, adu domba?

4. Abdul Hamdi Mustafa yang merupakan pemilik situs fitnah posmetro.info sekarang membuat situs fitnah baru bernama gelora (dot) co dan menjadi redaktur/adminnya!

Menanggapi fenomena tersebut, tim Forum Blogger Independen (FBI) meminta kepada pemerintah khusus Menkominfo untuk menjalankan instruksi Presiden Jokowi terkait evaluasi terhadap media online yang kerap memproduksi berita bohong, mengandung SARA dan menyebarkan kebencian.

“Pemerintah harus tegas untuk menertibkannya,” tegas mereka.

Selain itu, masyarakat diminta untuk bijak dan tidak terburu-buru menelan informasi yang ada di media online. “Literasi media penting untuk masyarakat kita saat ini, apalagi di tengah Pandemi Covid-19,” ujarnya.

“Perlu kebijaksanaan yang luar biasa untuk menyikapi realitas yang ada di era digital. Kendalikan emosi, jangan terpengaruh dengan media provokator,” pungkasnya.

Pos terkait