JAKARTA – Jaringan Aktivis Reformasi Indonesia (JARI 98) mengapresiasi kinerja polisi khususnya Polres Metro Jakarta Pusat yang cepat membongkar produsen hoax beromzet Milyaran Rupiah di Youtube Aktual TV.
“JARI 98 memberikan apresiasi dan dukungan terhadap Kapolres Metro Jakpus Kombes Pol Hengky Haryadi beserta jajarannya yang berhasil meringkus produsen hoax salah satu Direktur TV swasta (Youtube Aktual TV),” tegas Wasekjen JARI 98 Donny Fraga Wijaya, hari ini.
“Kapolres Jakpus gerakannya patah-patah, gercep. Setelah pinjol ilegal, gak pake lama lalu ungkap kasus produsen hoax TV swasta. Keren abis,” kata Donny lagi.
Untuk diketahui, Aktual TV adalah kanal Youtube yang memproduksi serta menyebarkan berita bohong, ujaran kebencian, SARA, menyerang Sinergitas TNI-Polri dan berpotensi menyebabkan Polarisasi serta memecah belah persatuan dan kesatuan bangsa.
Kejahatan tersebut tergolong fenomena baru dan modus operandi baru. Mereka mengaburkan indentitas akun dengan membeli akun dari transaksi jual beli, sehingga sulit di deteksi pihak kepolisian. Kejahatan ini bertujuan untuk memperoleh keuntungan pribadi, tanpa melihat akibat yang di timbulkan.
Dikatakan Donny, Aktual TV dapat dikategorikan sebagai Organized Crime atau Kejahatan Terstruktur, yang di komandoi Tersangka AZ, salah satu direktur TV swasta lokal jawa timur di bantu 2 tersangka yang lain. Dari ke-3 Tersangka yang di amankan, mereka memiliki peran masing-masing dan mereka telah mendapatkan keuntungan 1,8 hingga 2 milyar rupiah dalam kurun waktu 8 bulan.
“Salut untuk Polres Metro Jakpus dibawah komando Kombes Pol Hengky Haryadi yang menangani kasus tersebut secara Profesional dan berkas telah lengkap P21 di Kejaksaan Negeri Jakarta Pusat,” tuturnya.
Menurutnya, dengan pengungkapan ini semoga menjadikan pelajaran untuk semua pihak dalam mencerna setiap berita yang di dapatkan, terutama yang tersebar di Media Sosial.
Selain itu, lanjut dia, perlu juga didalami penyandang dana Tersangka, mengingat situasi Pilpres 2024 sudah didepan mata. Bisa saja berita hoax tersebutbberupa pesanan dan di order untuk framing mendiskreditkan Polri dan memecah belah TNI dan Polri.
“Perlu di ingat, TNI dan Polri itu solid dan benar-benar terjalin sinergisitas yang baik seperti Kakak dan Adik yang keduanya tidak bisa dipisahkan apalagi di adu domba,” pungkasnya.