Garut – Menjelang tahun politik 2024, Fenomena penyalahgunaan pondok pesantren sebagai alat Politik dengan memanfaatkan agama yang dapat mengganggu kondusifitas keamanan nasional, KH. Aceng Nurjaman yang merupakan Ketua Forum Pondok Pesantren (FPP) Kab. Garut angkat bicara.
Pimpinan Ponpes Najaahan Kec. Bayongbong Kab. Garut itu menyampaikan pesan-pesan penting saat tausiyah yang bertemakan pentingnya Pancasila bagi para pendakwah dihadapan para santri dan satriwati pondok pesantren Najaahan, Bayongbong Kab. Garut.
“Kita sebagai santri dan santriyah penerus penyebar agama Islam, penerus pemimpin-pemimpin bangsa Indonesia. Maka kita tidak boleh memiliki sifat yang keras sifat yang radikalis, sifat yang intoleran dan terutama anti terhadap Pancasila. Karena apa ? Karena sifat-sifat tersebut sangat berbahaya bagi keutuhan bangsa Indonesia,” ungkapnya, Kamis (25/05/2023).
Pihaknya juga menjelaskan bahwa para pendakwah harus menanamkan sifat saling menghormati, saling menyayangi, saling memotivasi dalam berdakwah.
“Jangan sampai dakwah kita nanti itu mencaci terhadap orang lain, menghina terhadap orang lain, menghina terhadap suku, menghina terhadap kebudayaan yang ada di Indonesia ini,” katanya.