Surakarta – Ketua PC NU Surakarta KH. H Masyuri angkat bicara terkait seruan People Power yang digaungkan kelompok Aliansi Rakyat Bergerak (ARB) dan Mega Bintang yang dihadiri sejumlah tokoh diantaranya Amien Rais, Mudrick Sangidu, Eggi Sudjana, dll nya.
Kyai Masyuri memandang kelompok tersebut diwilayah Solo sudah tidak memiliki pengikut dan basis massa, serta sengaja melakukan framing semata di media sosial.
“Isu people power hanya isu lama, isu basi yang selalu diangkat oleh kelompok tersebut. Dan cuma cari panggung agar dapat nilai tawar dari Pemerintah,” tegasnya (11/6/2023).
Selain itu, kata Kyai Masyuri, Mega Bintang sendiri adalah macan ompong yang terus menyerang Pemerintah dengan isu-isu usang alias klasik diantaranya Asing, Aseng, PKI, dan People Power. Kegiatan Mega Bintang dan ARB sendiri menjadi besar dikarenakan adanya sponsorhip dan dorongan dari keluarga Bung Karno itu sendiri yakni Adik Ketum PDIP Megawati. Sehingga kelompok mereka menjadikan Solo sebagai panggung politiknya.
“Mudrick Sangidu memang banyak gandeng tokoh-tokoh oposisi dari kelompok Islam Garis Keras alias Radikal. Namun arahnya sudah ketembak bahwa dukungan dari kelompok tersebut adalah untuk mendukung Anies Baswedan di Pilpres 2024 mendatang,” terangnya.
Namun, kata dia, kelompok – kelompok Islam garis keras sendiri hanya di jadikan pion / alat untuk menciptakan kegaduhan menjelang Pemilu, dimana tujuannya sendiri sudah jelas di Pilpres 2024 mendatang.
“Kelompok tersebut akan menuntut kemenanggan untuk calon mereka Anies Baswedan atau jika kalah mereka akan menciptakan kegaduhan,” sebutnya lagi.
Oleh karena itu, Kyai Masyuri mendesak agar pihak aparat Kepolisian khususnya Kapolres Surakarta agar dapat memberikan tindakan tegas terhadap kelompok tersebut. Pihaknya juga meminta agar kelompok-kelompok tersebut bisa diberikan shock terapi terhadap gerakannya maupun kegiatannya.
“Adanya gerakan dari kelompok tersebut yang sudah melakukan swiping – swiping di Solo untuk mencari permasalahan baru dan kelompok itu juga sudah menguasai lahan-lahan parkir hampir di seluruh Solo. Dan di duga akan dijadikan sumber pendanaan dari kelompok mereka,” kata dia lagi.
Ia melanjutkan bahwa kelompok ARB sendiri akan bergabung dengan kelompok-kelompok yang sejalan dengan pemikiran mereka. Para simpatisan ARB sendiri merupakan laskar-laskar yang berasal dari eks FPI maupun para simpatisan JAD, JAT di wilayah Jateng.
Mereka hanya menjadikan Solo sebagai panggung untuk menjadikan isu tersebut sebagai nilai tawar untuk menekan pemerintah. Akan tetapi kelompok tersebut justru berasal dari luar daerah Solo.