Jakarta – Ratusan massa tergabung dalam Forum Masyarakat Pemuda dan Mahasiswa Indonesia Timur Cinta NKRI berunjuk rasa didepan Gedung YLBHI Menteng Jakarta Pusat, Senin (5/2/2024).
Mereka menyikapi isu pemakzulan oleh oknum tertentu yang menyebarkan petisi dan rencana aksi demonstrasi mahasiswa yang bertujuan menurunkan Presiden RI Joko Widodo.
Selain itu, para demonstran meminta dengan tegas kepada LBH dan KontraS untuk mengusut dan tidak menerima oknum yang ingin menghancurkan Bangsa Indonesia.
“Karena pemakzulan Presiden adalah perbuatan Makar,” tegas Koordinator Aksi M Ridwan Tatakora Kelian.
“Tadinya saya anggap mereka adalah lembaga bantuan hukum tetapi lembaga buta hukum,” sindirnya.
Lebih lanjut, pihaknya sudah berkomitmen untuk mengawal pemerintahan dibawah kepemimpinan Presiden Joko Widodo hingga selesai masa jabatan dan berkomitmen menjaga Pemilu damai tanpa provokasi politik dan perbuatan inkonstitusional dari sekelompok orang yang ingin membuat kegaduhan yang berakibat memecah belah negara kesatuan Republik Indonesia.
“Kami meminta kepada TNI/Polri agar tidak membiarkan upaya makar yang sedang direncanakan oknum tertentu sebab bertentangan dengan pasal 7A Undang-undang Dasar 1945,” sambungnya.
Selain itu, mereka juga meminta kepada TNI/Polri agar tidak membiarkan NKRI hancur dengan ulah oknum tertentu yang ingin memecah belah anak bangsa dengan menyebarkan isu yang tidak benar.
“Jika TNI/Polri tidak segera mengambil langkah tegas sebagaimana tuntutan poin 1 dan 2 maka kami masyarakat pemuda mahasiswa Indonesia Timur Cinta NKRI akan turun melawan siapapun yang ingin menghancurkan NKRI,” tuturnya.
Aksi serupa juga dilakukan didepan Kontras & Komnas HAM Jakarta Pusat. Mereka juga meminta agar kedua lembaga tersebut tidak mendukung atau bekerjasama dengan kelompok-kelompok makar.
“Haram hukumnya mereka berdiri dan tumbuh subur di negeri yang kita cintai. Mari kita rawat negeri ini warisan para pejuang, leluhur kita, jangan sampai ada yang ingin memecah belah bangsa ini,” tuturnya.
Masyarakat pemuda mahasiswa Indonesia Timur Cinta NKRI akan mengawal Presiden Joko Widodo sampai akhir masa jabatannya. Dan meminta kepada seluruh warga Negara Republik Indonesia untuk tidak mengganggu proses Pemilu hingga ditetapkannya presiden dan wakil presiden terpilih serta hasil pemilu legislatif tahun 2024.
“Kami menghimbau dan mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk menciptakan situasi yang kondusif menjelang Pemilu 2024 dan tetap menjaga marwah Presiden Joko Widodo hingga berakhir masa jabatannya,” sambungnya.
Disisi lain, massa juga mengecam adanya rapat konsolidasi mahasiswa yang membawa isu pemakzulan dan akan menggelarnya pada 7 Februari 2024.
Disela-sela aksi saat sesi wawancara, Korlap massa juga menyampaikan hasil pertemuan dengan rapat mahasiswa di Pos RW Kalibata. Katanya, muncul di medsos ada kalimat rasis dengan kata preman yang disebut oleh mahasiswa mengatasnamakan Trilogi.
“Maka dengan itu kami masyarakat, pemuda dan mahasiswa Indonesia cinta NKRI tidak terima. Karena kami lihat di beberapa medsos selalu di ulang-ulang kata preman badan tegap. Jadi tujuan rencana makar oleh mahasiswa tersebut perlu diperjelas lagi,” katanya.
Selain itu, mereka juga mendapatkan perlakuan yang memojokkan dari kelompok mahasiswa di Trilogi.
“Statemen mereka yang menyebut kami hitam, kami preman, menyebut juga kami seperti aparat yang masuk kedalam rapat. Kami tidak seperti yang mereka katakan, kami lakukan demi keberlangsungan situasi negara Indonesia aman dan tentram. Tidak dinodai dengan orang orang yang katanya mahasiswa intelektual namun memecah belah NKRI,” tukasnya.
Para demonstran juga membawa alat peraga berupa spanduk bertuliskan “Kenapa TNI Polri diam, Makar sudah di depan mata, Siapapun yang berani turunkan Presiden Joko Widodo berhadapan dengan kami Indonesia Timur & Minggu Tenang untuk Pemilu malah oknum ingin mengacaukan negara, kami lawan dan melawan untuk NKRI”.