Jakarta – Gerakan Pemerhati Kepolisian (GPK) mendukung penuh aparat Kepolisian khususnya Polda Metro Jaya dan jajarannya untuk melakukan penindakan tegas kepada tawuran antar kelompok berkedok aksi konvoi bagi-bagi takjil.
“Demi menjaga keamanan dan ketertiban, masyarakat Jakarta sangat mendukung Polda Metro Jaya dan jajarannya mengamankan para remaja yang melakukan konvoi dan ujung-ujungnya mencari lawan untuk tawuran dengan kelompok lain,” tegas Ketua GPK, Abdullah, hari ini.
Dia berpesan agar Polisi tak segan-segan untuk membubarkan konvoi tersebut. Apalagi adanya konvoi itu bisa mengganggu aktivitas warga dan bisa juga memicu terjadinya tawuran antar remaja karena bersinggungan, masalah sepele dan lainnya.
“Beri efek jera, proses hukum jika ada ditemukan pelanggaran. Beri peringatan, dan jika pun fatal cabut semua bantuan-bantuan Pemerintah yang diterima selama ini. Seperti KJP harus dicabut,” katanya.
“Aksi cipta kondisi harus rutin dilakukan dan tindak tegas untuk menghindari tawuran para remaja berkelanjutan,” ucapnya lagi.
Untuk diketahui, Polda Metro Jaya beserta jajarannya seperti Polsek Kemayoran berhasil melakukan penindakan tegas, mengamankan remaja putra dan putri yang sedang konvoi berdalih membagikan takjil namun malah mencari lawan untuk tawuran dengan kelompok lain.
Rombongan remaja itu diamankan di Jl. Dakota Raya Kemayoran Jakarta Pusat, Sabtu 29 Maret 2024 malam.
Mereka semua ini menggunakan momen libur sekolah untuk berkumpul dengan modus berbagi takjil namun takjilnya tidak seberapa lebih kepada kumpul dan konvoi bersama sama. Mereka juga mengatasnamakan rombongan mereka dengan sebutan ALUMNI SMP 179 Kemayoran Jakarta Pusat.
Wakapolsek Kemayoran AKP Suparno saat dimintai keterangan mengiyakan hal tersebut.
Ia mengatakan pihaknya telah mengamankan Remaja putra dan putri sebanyak 49 orang.
Menurutnya, masyarakat selalu mengeluhkan dan khawatir apabila papasan di jalan raya, rombongan selalu berteriak-teriak mencari lawan tawuran dan membuat onar serta membuat kemacetan di jalan raya sambil menyalakan petasan.
“Kita memanggil orang tuanya guna menjelaskan kenapa putra dan putrinya diamankan serta melihatkan senjata tajam jenis golok, petasan serta bendera yang berhasil diamankan. Kemudian beberapa remaja sudah dikembalikan kepada orangtuanya berikut kendaraanya setelah membuat surat pernyataan tidak mengulangi perbuatannya supaya dibimbing dan dididik lebih baik lagi. MR (20 tahun) yang membawa senjata tajam sejenis golok masih diperiksa dan didalami guna dimintai keterangannya.” Kata Wakapolsek Kemayoran AKP Suparno.
“Para orang tua diharapkan lebih memperhatikan dan mengarahkan anak-anaknya yang sudah menginjak remaja supaya berbuat baik, jangan sampai salah pergaulan yang dapat merusak masa depannya. Lebih baik waktunya dipergunakan hal-hal yang positif apalagi ini bulan Puasa, saya berharap Jakarta Pusat khususnya wilayah Kemayoran harus lebih aman dari kenakalan remaja yang akan berbuat tawuran, balap liar, tidak main petasan dan tidak melakukan Sahur On The Road.” pungkasnya