Jakarta, 25 Desember 2025 — Pelajar Islam Indonesia (PII) menegaskan komitmennya untuk terus menjaga dan menguatkan nilai-nilai kebangsaan, persatuan, dan toleransi sebagai landasan utama gerak dan perjuangan kader di seluruh Indonesia. Pernyataan tersebut disampaikan oleh Ketua Umum Pengurus Besar PII, Abdul Kohar Ruslan, dalam momentum refleksi kebangsaan pada 25 Desember 2025.
Sebagai organisasi pelajar yang telah berakar kuat dalam sejarah kebangsaan Indonesia sejak masa awal kemerdekaan, PII menegaskan bahwa nilai-nilai kebangsaan bukan sekadar slogan, melainkan pedoman hidup yang harus diimplementasikan dalam menghadapi dinamika sosial, politik, dan budaya di era kontemporer.
“PII berkomitmen untuk memperkokoh persatuan dan kesatuan bangsa, mendukung tegaknya Pancasila sebagai dasar negara, serta menjunjung tinggi kebhinekaan sebagai kekuatan utama bangsa Indonesia,” ujar Abdul Kohar Ruslan.
Menurutnya, nilai-nilai kebangsaan perlu terus dibumikan di kalangan pelajar agar generasi muda tidak mudah terpecah oleh perbedaan-perbedaan kecil yang tidak mendasar. Pelajar, sebagai generasi penerus bangsa, memiliki tanggung jawab moral untuk menjaga harmoni dan keutuhan nasional.
Abdul Kohar menegaskan bahwa toleransi antarwarga negara merupakan syarat mutlak bagi terwujudnya demokrasi yang sehat dan kehidupan berbangsa yang harmonis. Oleh karena itu, PII mengajak seluruh kader untuk menghormati perbedaan suku, agama, ras, dan latar belakang sosial, serta berperan aktif dalam membangun iklim toleransi di lingkungan sekolah, masyarakat, dan ruang publik.
“Sebagai pelajar Islam Indonesia, kami menanamkan nilai toleransi sebagai wujud nyata ukhuwah wathaniyah, persaudaraan kebangsaan yang menyatukan seluruh elemen bangsa,” katanya.
Ia juga menekankan pentingnya menjaga persatuan internal organisasi sebagai panggilan moral PII. Menurutnya, soliditas organisasi merupakan prasyarat utama agar gerakan pelajar dapat memberikan kontribusi nyata bagi bangsa dan negara.
Dalam konteks perayaan Hari Raya Natal, PII menyampaikan penghormatan dan dukungan terhadap semangat persaudaraan antarumat beragama. Abdul Kohar menilai bahwa toleransi dan saling menghormati antarumat beragama tidak hanya sejalan dengan nilai-nilai ajaran agama, tetapi juga menjadi pilar penting dalam menjaga keutuhan dan kedamaian bangsa.
“Dengan menghormati momentum Hari Raya Natal, kita meneguhkan kembali nilai-nilai kebangsaan yang inklusif, rukun, dan beradab, sesuai dengan komitmen PII untuk membangun peradaban yang berkeadilan dan memperkuat persatuan nasional,” ujarnya.
PII mengajak seluruh kader di berbagai daerah untuk terus mempererat persaudaraan lintas iman, menghormati perbedaan, serta mengamalkan nilai-nilai toleransi dalam kehidupan berbangsa dan bernegara.
Pernyataan ini menegaskan kesiapan PII untuk terus membawa semangat kebangsaan dan toleransi sebagai bagian integral dari perjuangan pelajar, sekaligus berkontribusi positif dalam menjaga persatuan, kedamaian, dan masa depan Indonesia.
