JAKARTA – Ratusan massa tergabung dalam Gerakan Aktivis Indonesia (GAI) kembali berunjuk rasa didepan Istana Negara dan Gedung Merah Putih, KPK, Selasa (7/7/2020).
Dalam aksinya, mereka mendesak agar usut tuntas dugaan kasus penganiayaan terhadap pelaku kasus burung walet di Bengkulu yang melibatkan Novel Baswedan saat menjabat menjadi Kasat Reskrim Polres Bengkulu.
“Kami menanyakan keadilan untuk para korban kekejaman Novel Baswedan dalam kasus sarang burung walet kepada para penegak hukum,” tegas Koordinator aksi Farhan.
Pihaknya juga meminta agar keadilan ditegakan seadil-adilnya, para pelaku penyiraman Novel Baswedan sudah diproses sesuai hukum yang berlaku maka Novel Baswedan juga harus diproses secara hukum. Dan juga diadili karena kejahatan yang dilakukannya sesuai dengan hukum yang berlaku di Negara ini.
“Jangan sampai ada ketimpangan dalam menjalankan proses hukum yang ada di Indonesia. Maka kami meminta agar penegakan hukum, khususnya Kejaksaan Agung agar segera membuka kembali kasus sarang burung walet dan adili Novel Baswedan,” sambungnya.
Ia melanjutkan selama ini pihaknya tidak pernah melakukan aksi di Istana, tapi ketika tidak lagi tahu harus kemana lagi pihaknya meminta keadilan. Maka satu-satunya yang di datangi adalah Presiden Jokowi.
“Bapak Presiden Jokowi yang kami percayai mampu memerintahkan jajaran peegak hukum dibawahnya, agar memberikan suatu keadilan bagi para korbang sarang burung walet, para korban dari kebiadaban Novel Baswedan,” pungkasnya.
Dalam aksinya, massa juga membawa alat peraga berupa spanduk bertuliskan Pelaku penyiraman susah dituntut 1 tahun penjara. Maka Novel Baswedan juga harus dipenjara karena kejahatannya dalam menganiaya para korban pada kasus sarang burung walet di Bengkulu . Dimana letak keadilan segera adili Novel Baswedan.