JAKARTA – Ketua Presidium Jaringan Aktivis Reformasi Indonesia (JARI’98) Willy Prakarsa angkat bicara perihal polemik gaya hidup mewah yang akhir-akhir ini mendapatkan sorotan publik tanah air. Kata Willy, gaya hidup hedon tak selamanya negatif.
Willy meminta Kabaintelkam Komjen Pol Wahyu Widada bersikap demokratis menghadapi netizen terkait gaya hidup hedonisme.
“Benar kata orang, maka belum tentu benar apa kata kita, bahkan sebaliknya benar kata kita maka belum tentu benar kata orang. Saya tahu persis karakter Komjen Pol Wahyu Widada Adhimakayasa Akpol’91 yang dikenal Bharadaksa. Beliau agamis, berintegritas dan humanisme,” tegas Willy, hari ini.
Menurutnya, gaya hidup hedonisme bukanlah gaya hidup Komjen Pol Wahyu Widada. Namun perlu di cermati dan di maklumi sebagai Kepala Keluarga pastinya bisa memberi apresiasi ketika mampu membuat keluarganya senang.
“Liburan keluar negeri buat istri bukanlah momok menakutkan, justru dapat berlibur gunakan hasil dari uang tabungan bisa kita kategorikan adalah orang yang pandai bersyukur atas karunia nikmat yang telah Allah SWT berikan. Nikmati semua keindahan cipataan Nya dengan cara bersyukur nikmat,” tambahnya.
Kata dia, lain halnya jika berlibur keluar negeri menggunakan uang haram hasil korupsi atau menipu orang dengan cara memperkaya diri.
“Tidak sedikit kok kalau mau kita telusuri, dana korupsi di hamburkan dan di buang dengan alasan buat ibadah. Saya minta kepada Kabaintelkam Komjen Pol Wahyu Widada untuk bersabar, cuekin aja orang lain mau ngomong apa kek? anggap aja kritik tersebut bagian dari pahala Kabaintelkam dalam menyambut datangnya bulan suci Ramadhan,” pungkasnya.