Semarang – Golput menjadi kekhawatiran dalam setiap kontestasi pemilu baik di daerah maupun nasional. Golput merupakan masalah sekaligus musuh utama dalam pemilu.
Pengasuh Pesantren As Salafi An Najiyah KH. Ahmad Rafii mengajak masyarakat khususnya warga Semarang untuk menyambut pemilu dengan antusias tinggi. Dengan demikian, angka Golput dapat ditekan.
Ulama asal Kemuning Semarang ini juga mengajak seluruh komponen masyarakat untuk berpartisipasi dalam Pilpres 2019 yang damai tanpa caci maki, ujaran kebencian dan menyebar berita-berita bohong.
“Stop Golput di Pilpres 2019, demi menjaga situasi kamtibmas yang aman, damai dan menyejukkan. Pileg dan Pilpres 2019 Insya Allah menyejukkan dan rakyat pun ikut tenang,” ungkap Kyai Rafi, hari ini.
Lebih lanjut, Kyai Rafi mengingatkan bahwa Majelis Ulama Indonesia (MUI) sudah mengeluarkan fatwa haram golput. Kata dia, ini adalah bagian upaya para ulama dalam menegakkan demokrasi di Indonesia.
“Pilihlah pemimpin yang terbaik memiliki track record sudah teruji. Umat Islam wajib hukumnya untuk memilih dan haram hukumnya untuk golput,” jelasnya.
Lebih jauh, Kyai Rafi menghimbau kepada semua elemen masyarakat untuk tidak terjebak dengan praktik ujaran kebencian hingga politisasi agama. Dan berpesan kepada elite politik agar bisa memberikan contoh yang baik kepada masyarakat untuk melakukan politik yang tidak memecah belah.
“Berilah contoh untuk tidak melakukan ujaran kebencian dan segala bentuk provokasi yang merusak bangsa Indonesia. Sukseskan Pilpres 2019, jaga persatuan dan kesatuan,” tandasnya.