JAKARTA – Pengasuh Pondok Pesantren Al Falah, Rumbia, Kab. Lampung Tengah KH. Muhayat mengajak masyarakat untuk menjaga situasi damai jelang Pilpres 2019.
“Mari jaga situasi Pilpres 2019 dalam keadaan aman, damai dan kondusif. Beda pandangan politik jangan jadikan permasalahan. Siapapun yang akan menang, hal tersebut tidak menjadi masalah, yang paling utama adalah kita harus tetap menjaga keutuhan NKRI,” tegas KH. Muhayat, hari ini.
Lebih lanjut, Kyai Muhayat juga menyoroti pro dan kontra terkait pembakaran bendera HTI oleh Banser Kab. Garut yang masih di goreng untuk menyudutkan pemerintahan Jokowi. Pihaknya sangat menyayangkan insiden pembakaran Bendera hitam itu, meskipun dalam fiqih hal tersebut dibenarkan namun demikian perilaku yang cenderung membuat gaduh akan lebih baik jika dihindari.
“Pada prosesnya oknum Banser sudah minta maaf, dan diberikan hukuman sementara pihak yang merasa dirugikan baik dari kelompok HTI, FPI dll juga seharusnya bisa memaafkan, tidak usah kemudian muncul Aksi bela Tauhid dst,” jelasnya.
Dia berpesan agar masyarakat bisa menyadari bahwa Aksi Bela Tauhid adalah kemasan yang digunakan untuk kepentingan politik, karena dalam pelaksanaan nya Aksi Bela Tauhid hanya diisi dengan isu menyuarakan kejelekan pemerintah dan mengkampanyekan dukungan kepada Capres dari kelompok oposisi. Aksi Bela Tauhid tidak seharusnya dilakukan dengan cara-cara demikian, dimana masyarakat yang menggunakan Kaos, Topi dan Bendera bertuliskan kalimat Tauhid tetapi mereka gunakan juga untuk ke toilet, kamar mandi dll, tentu hal demikian adalah bentuk penistaan yang sebenarnya.
“Kita harus menyadari bahwa kelompok Wahabi dan HTI masih terus berupaya untuk memanfaatkan situasi jelang Pilpres 2019, untuk menciptakan kegaduhan dengan membenturkan antara kelompok Islam yang satu dengan yang lainnya,” tambahnya.
Dikatakannya, kondisi tersebut diperkeruh dengan masuknya kepentingan politik oposisi yang cenderung mengakomodir siapapun atau kelompok apapun yang berseberangan dengan pemerintah untuk bersama-sama melakukan pembentukan opini negatif terhadap pemerintah tanpa memperdulikan resiko / bahaya yang dihadapi yaitu perpecahan umat.
“Para Kyai dan Ulama jelas akan mendukung Kyai kami dalam Pilpres 2019. Dukung Kyai Ma’ruf Amin sebagai Calon Wakil Presiden yang berpasangan dengan bapak Jokowi,” pungkasnya.