Jakarta – Keberhasilan Bareskrim Polri menangkap buronan pengalihan hak tagih (cessie) Bank Bali, Djoko Tjandra, mencuatkan nama Kabareskrim Komjen Listyo Sigit Prabowo.
Jenderal eks ajudan Presiden Jokowi itu dinilai layak jadi Kapolri menggantikan Idham Azis yang disebut – sebut akan memasuki masa pensiun.
Menanggapi hal ini, Ketua Presidium Jaringan Aktivis Reformasi Indonesia (JARI) 98, Willy Prakarsa mengatakan, sukse Bareskrim Polri menangkap Djoko Tjandra adalah jawaban atas keraguan masyarakat.
“Penangkapan Djoko Tjandra adalah jawaban konkrit dan bukti nyata komitmen dan ketegasan Polri dalam penegakan supremasi hukum,” ujar Willy Prakarsa.
Willy juga mengatakan, penangkapan Djoko Tjandra adalah tugas berat, instruksi yang diamanatkan oleh Presiden Jokowi kepada Kapolri yang kemudian perintah Kabareskrim dan jajarannya mengejar dan menangkap Djoko Tjandra.
“Sayangnya, kesuksesan tersebut, ada indikasi dimanfaatkan oleh kadrun dan pihak – pihak tertentu malah digiring kearah pencalonan Kapolri. Jelas hal tersebut tidak nyambung,” terang Willy.
Menurut Willy, Kabareskrim cuma fokus kerja, kerja dan kerja. Soal siapa yang jadi Kapolri kedepan, semua ada pada goresan nasib dan takdir dariNYA.
“Saya melihat dan menilai Kabareskrim Komjen Pol Listyo Sigit Prabowo dari dulu bukan sosok yang ambisius. Beliau hanya menjalankan tugas kewajiban dan amanat sebagai Insan Bhayangkara sejati. Sekali lagi saya ucapkan sukses buat Kabareskrim yang telah memberikan jawaban atas keraguan publik selama ini,” pungkasnya.