Gerakan Persaudaraan Muslim Indonesia (GPMI) telah kehilangan nahkodanya setelah Kiai Aselih Ridwan meninggal dunia pada 12 Januari 2021 lalu.
Rencananya, dalam waktu dekat mereka akan menggelar Musyawarah Nasional (Munas) Istimewa.
“Sesuai dengan AD ART GPMI, setelah ditinggalkan Ketum PB yang meninggal, maka dilaksanakan Munas istimewa,” kata Ketua Dewan Pembina PB GPMI, Hamdan Zoelva usia acara bedah buku di Grand Cempaka Hotel, Cempaka Putih, Jakarta Pusat, Jumat (9/4/2021).
Mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) ini menyebut, bahwa di dalam Munas Istimewa nanti akan dihadiri para pemilik suara sah.
“Munas Istimewa yang akan dihadiri oleh unsur PB dan PW, peninjau di seluruh Indonesia yang akan memilih ketua Umum Pengurus Besar GPMI,” jelasnya.
Ia berharap, agenda Munas Istimewa PB GPMI yang rencananya akan digelar pada tanggal 26 sampai 27Juni 2021 di JIEP Pulo Mas Jakarta Timur bisa berjalan dengan lancar.
“Diharapkan dapat menghasilkan sosok yang lebih baik sesuai dengan cita-cita para Pendiri dan mantan Ketum PB Ahmad Sumargono atau yang biasa dipanggil Bang Gogon,” tegas Hamdan Zoelva.