JAKARTA – Ratusan massa mengatasnamakan Serikat Pekerja Muda Indonesia (SPMI) berunjuk rasa didepan Istana Negara, Jakarta, Jumat (13/3/2020).
Mereka meminta Pemerintah bersama DPR RI untuk segera mengesahkan RUU Omnibus Law cipta lapangan kerja sebagai jembatan perekonomian bangsa yang maju.
“Omnibus Law merupakan langkah menuju percepatan dan akselerasi ekonomi sosial. Ini adalah visi besar dalam mewujudkan NKRI yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur,” tegas Ketua SPMI Sudirman Manalu.
Lebih lanjut, Sudirman meminta masyarakat Indonesia untuk tidak terprovokasi oleh gerakan penolakan terhadap UU Omnibus Law.
“Jangan terprovokasi dengan kelompok penolak Omnibus Law. Waspadai pihak tertentu yang mencoba menunggangi agenda penolakan terhadap Omnibus Law RUU cipta lapangan kerja,” ujarnya.
Apalagi, kata dia, draf RUU Omnibus Law itu bukanlah draft final sehingga masih prematur untuk melakukan gerakan penolakan tersebut. Dia meminta kepada mahasiswa atau pemuda untuk mengkaji lebih dalam terkait RUU tersebut.
“Ada yang ingin memanfaatkan momentum gerakan tolak omnibus law ini sebagai kuda troya, agar aksi semakin membesar seperti aksi tolak revisi UU KPK sebelumnya. Mahasiswa dan pemuda harus cerdas agar tidak terprovokasi masuk pusaran kepentingan tertentu,” tambahnya.
“Waspadai campur tangan asing dalam aksi tolak omnibus law,” kata Sudirman lagi.
Lebih jauh, Sudirman menilai langkah pemerintah pusat menyusun omnibus law bisa mengangkat peluang terbukanya investasi di daerah yang berguna untuk mengentaskan kemiskinan dan pengangguran.
“Semoga memberikan kemaslahatan bersama dan memberi ruang yang seluas-luasnya bagi masyarakat seperti ciptakan lapangan kerja yang luas,” pungkasnya.