Jakarta – Seruan gerakan penolakan penyalahgunaan masjid sebagai tempat berpolitik dalam bentuk gerakan apapun kian meluas.
Hal itu mengantisipasi terjadinya kampanye yang dilakukan di masjid saat musim Pilkada serentak tahun 2018.
Ketua umum FORMASI Gus Sholeh Marzuki menghimbau agar masjid tidak boleh digunakan untuk kampanye politik. Dia khawatir, masjid hanya jadi orang datang ke masjid hanya demi kepentingan politik saja.
“Ya justru ini kalau soal orang kepentingan di masjid ini bukan hanya pemilu legislatif, pilpres dan sebagainya ada orang yang tidak pernah ke masjid tetapi ketika dia butuh dukungan, masjid itu tempat yang paling nyaman. Ke Masjid buat nyari pahala bukan suara,” kata Gus Sholeh.
Hal itu mengemuka saat Gus Sholeh bersama Ustadz Zamroni Pengurus Takmir Masjid PBNU saat memberikan Tausyiah Wathoniyah atau wejangan kebangsaan pada acara pengajian rutin setiap bulan Majelis Taklim Al-Anshor di Musholla Al Amin Jl. Komodor Udara Gg. Kelapa Kelurahan Halim Kecamatan Makassar Jakarta Timur, Selasa (13/3/2018).
Selain itu, Gus Sholeh menyindir upaya politisasi masjid dengan bungkus gerakan sholat subuh berjamaah atau gerakan lainnya. Dia juga memberikan wawasan tentang keagamaan, dan wawasan kebangsaan. Hal itu bertujuan terwujudnya umat Islam Indonesia yang Rahmatan Lil’alamin, sehingga dapat memayungi seluruh masyarakat Indonesia yang majemuk, cinta akan kedamaian dan rukun dalam keberagaman, sesuai dengan salah satu dari empat pilar bangsa yaitu Bhinneka Tunggal Ika.
Gus Sholeh juga mengajak kepada seluruh jamaah untuk terlibat aktif dalam menjaga ukhuwah islamiyyah dan ukhuwah wathoniyyah.
“Sadar bernegara, tenteram dalam beragama, sehingga cita – cita luhur ulama dan umaro pendiri bangsa Indonesia yakni menjadikan Indonesia sebagai negara rahmatan lil’alamiin yang dipayungi keberagamannya oleh pancasila dapat tercapai dan dinikmati keindahannya oleh seluruh masyarakat Indonesia,” tandasnya.
Antusiasme ratusan jama’ah Majelis Taklim Al-Anshor, jamaah Musholla Al-Amin serta warga sekitar mendengarkan wejangan kebangsaan Gus Sholeh. Dan mereka pun sepakat mendeklarasikan Cegah Politisasi Masjid untuk Ukhuwah Islamiyah dan Wathoniyah.