Metro Lampung – Ancaman radikalisme demi mengubah Pancasila sebagai falsafah Bangsa Indonesia tidak pernah berkurang. Bahkan radikalisme ini kini diketahui masuk ke berbagai elemen masyarakat dengan berbagai cara. Tidak jarang, penyebaran radikalisme masuk kedalam dunia pendidikan.
Hal itu ternyata juga menjadi kekhawatiran Diana Ambarwati selaku dosen IAIN Kota Metro, Lampung. Diana menyebut beberapa kampus di Indonesia banyak diidentifikasi menjadi sarang radikalisme. Stigma negatif itu pun menjadi perhatian banyak dosen, karena tidak jarang hal itu ikut mencitrakan buruk bagi kampus-kampus.
Diana mengungkapkan didalam setiap pertemuan, baik di kelas ataupun forum ilmiah terus memberikan wawasan kepada mahasiswa untuk terus saling menghormati serta tidak berprilaku intoleran kepada sesama masyarakat.
“Kami terus lakukan pembimbingan kepada mahasiswa. Kami ajak untuk terus mencintai negaranya. Karena dengan itu insyaallah paham radikalisme dapat ditangkal, tetapi itupun perlu peran seluruh pihak agar upaya itu berdampak maksimal”, ujar Diana.
Di kesempatan yang sama, seniman Kota Metro, Solihin Ucok juga menegaskan bahwa selain berbahaya bagi persatuan Bangsa, radikalisme juga menghancurkan kepercayaan masyarakat terhadap kekuasaan Negara. Provokasi radikalisme biasanya nampak dilakukan di berbagai platform komunikasi, baik media massa maupun media sosial.
Solihin Ucok menyebut dirinya memaksimalkan seni budaya untuk menangkal radikalisme. Instrumen yang digunakan di teater maupun sastra dapat dimanfaatkan untuk memberikan literasi kepada masyarakat agar tidak mudah terpapar radikalisme. Langkah ini pun sejalan dengan program deradikalisasi Pemerintah.
“Kita terus gunakan instrumen seni budaya untuk menangkal radikalisme. Pemuda sebagai penerus, kami harapkan tidak mudah terpapar radikalisme. Ini kan sejalan sama program yang dicanangkan Pemerintah Pusat. Saya sebagai pekerja seni juga akan terlibat dalam upaya memberantas radikalisme, khususnya di Kota Metro”, tegas Solihin.
Kedua pernyataan tersebut menginspirasi sejumlah mahasiswa untuk berperan aktif menolak radikalisme. Para mahasiswa ikut mendeklarasikan penolakan terhadap provokasi radikalisme. Mahasiswa Kota Metro pun berkomitmen menanamkan nilai-nilai islam rahmatan lil alamin serta menjaga keutahan bangsa.