Karawang, Jabar – Kegiatan Safari Ulama Kabaintelkam Polri Komjen Pol Wahyu Widada M.PHIL diselenggarakan di wilayah Polres Karawang, pada Kamis (8 Juni 2023) pagi. Agenda dilaksanakan di Aula lantai 2 Polres Karawang, yang dihadiri jiga oleh Dirkamsus Baintelkam Polri Brigjen Pol Djati Wiyoto Abadhy, S.I.K, dan para peserta sebanyak 200 Orang Ulama.
Kapolres Karawang AKBP Wirdhanto Hadicaksono menyambut kunjungan Dirkamsus Baintelkam bersama dengan Para PJU.
Dalam sambutannya, Kapolres Karawang berterima kasih atas kunjungan bapak Kabaintelkam Polri ke wilayah Polres Karawang.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada para ulama yang telah hadir, dimana kegiatan ini menjadi kebanggaan bagi kami karena bisa bersilaturahmi dengan Bapak Kabaintelkam beserta para ulama di Polres Karawang,” sambut Kapolres.
Sementara itu dalam sambutannya, Dirkamsus Baintelkam Polri mengucapkan terima kasih kepada Kapolres Karawang dan para alim ulama yang telah hadir. Ia berharap semoga dengan arahan yang nanti diberikan dapat memberi kemanfaatan.
” Tujuan kunjungan yang kami lakukan ke Polres Karawang adalah agar daat bersafari dengan para alim ulama, karena kami menyadari karena ulama adalah sesuatu yang tidak bisa ditinggalkan, ulama dan umaroh adalah satu kesatuan dan tidak bisa dipisahkan,” tandasnya.
Ia juga menekankan peran alim ulama untuk pemuda sebagai generasi penerus bangsa, sebagai garda terdepan mempertahankan kebaikan di masyarakat.
“Generasi muda adalah penerus bangsa, namun tentunya yang memiliki ahlak dan benteng diri yang baik, sehingga pentingnya pendidikan agama. Salah satunya merupakan peran alim ulama, dimana sebenarnya baik dari Polri dan Ulama sama – sama mengajak kebaikan bagi masyarakat, walaupun dengan cara yang berbeda,”ujarnya.
Ia juga menyinggung maraknya geng motor dan ini menjadi perhatian kita semua untuk mencegah terjerumusnya generasi muda.
“Ini jadi perhatian, kalangan muda harus kita jaga jangan sampai terjerumus ke hal-hal yang tidak baik atau melanggar hukum.” tegas dia.
Ia pun menjelaskan soal kontraksi ekonomi dan maraknya budaya asing masuk ke Indonesia.
“Kontraksi ekonomi tak terhindarkan. Termasuk mungkin saat ini marak budaya asing memasuki negara kita dan ini menjadi ada sisi positif dan negatif. Teknologi memang memudahkan kita berkomunikasi namun disisi lain banyak negatifnya.” ungkapnya.
Kepada para ulama yang hadir, ia menekankan pentingnya membimbing generasi muda agar punya prinsip kebangsaan, termasuk juga mental dan akhlak yang baik.
”Untuk itu, pentingnya memberikan bimbingan kepada generasi penerus agar memiliki mental dan ahlak yang baik, rasa kebangsaan dan sikap islami sesuai dengan ajaran agama yang tentu saja melalui bimbingan alim ulama dan kita semua. Kita bersama menjaga indonesia kita menjadi negara kesatuan yang utuh, jangan sampai runtuh karena perbedaan pilihan,” tutupnya.